Berita Terkini

KPU Kota Yogyakarta Tuntaskan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula di 37 Sekolah

Yogyakarta, 18 Juli 2025 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta tuntaskan rangkaian kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di dua sekolah terakhir, yakni SMP Negeri 2 Yogyakarta dan MAN 1 Yogyakarta, Jumat (18/7). Ini merupakan hari kelima sekaligus penutup dari agenda sosialisasi yang digelar selama sepekan penuh di wilayah Kota Yogyakarta. Dengan berakhirnya kegiatan di dua sekolah tersebut, KPU Kota Yogyakarta secara resmi telah selesaikan program sosialisasi di 37 sekolah yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SMP, SMA, SMK, hingga Madrasah di Wilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk tanamkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing, meliputi pengertian Pemilu, pengenalan kelembagaan KPU, pentingnya data pemilih berkelanjutan, hingga peran aktif pemilih dalam menentukan arah bangsa. Tak hanya paparan materi, pendekatan edukatif dilakukan melalui diskusi dan kuis interaktif guna meningkatkan pemahaman siswa secara menyenangkan. Program ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan peserta didik, yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian acara. KPU Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus menghadirkan pendidikan pemilih ke berbagai lapisan masyarakat, terutama pemilih pemula sebagai aset penting dalam demokrasi Indonesia ke depan. (salsa)

Bangun Generasi Kritis dan Melek Demokrasi, KPU Kota Yogyakarta Beri Pembinaan kepada Ketua Kelas dan OSIS Madrasah se-Kota Yogyakarta

Yogyakarta, 17 Juli 2025 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta terus tunjukkan komitmennya dalam tingkatkan kesadaran politik di kalangan pemilih pemula. Salah satu upaya konkret diwujudkan melalui kegiatan Pembinaan Ketua Kelas dan Ketua OSIS Madrasah yang digelar di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama strategis antara KPU Kota Yogyakarta dan Kemenag Kota Yogyakarta, dengan libatkan peserta dari berbagai madrasah seperti MAN 1 Yogyakarta, MAN 2 Yogyakarta, MA Mu'allimaat, MA Mu'allimin, Madrasah Muhammadiyah 1 Yogyakarta, serta beberapa madrasah lainnya. Peserta terdiri dari ketua kelas, pengurus OSIS dan MPK, yang memiliki potensi sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah masing-masing. Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Master of Ceremony, dilanjutkan dengan sambutan dari Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Yogyakarta, Hj. Elfa Tsurayya, S. Ag., M. Pd. I. yang tekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam kehidupan demokrasi sejak dini. “Demokrasi bukan hanya milik orang dewasa. Anak-anak muda harus belajar sejak sekarang agar kelak menjadi pemimpin yang bijak dan berintegritas,” tutur beliau dalam sambutannya. Hadir sebagai narasumber utama, Erizal, S.Th.I, Anggota KPU Kota Yogyakarta sekaligus Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan, yang berikan paparan komprehensif mengenai pentingnya pemilu, pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, serta peran strategis KPU dalam menjamin pelaksanaan pemilu yang demokratis. Dalam penyampaiannya, Erizal juga dorong siswa untuk menjadi pemilih aktif dan bertanggung jawab di masa depan, serta turut berperan dalam sampaikan informasi yang benar kepada lingkungan sekitar. Tidak hanya sesi paparan, kegiatan juga diisi dengan diskusi interaktif dan kuis edukatif yang membuat peserta antusias. Banyak pertanyaan kritis dilontarkan oleh siswa terkait hak pilih, penyelenggaraan pemilu, hingga cara mencegah hoaks dan manipulasi informasi menjelang pemilu. “Ini bukan sekadar penyuluhan, tapi dialog demokrasi antara KPU dan generasi muda. Mereka menunjukkan daya kritis dan keingintahuan yang tinggi. Kami sangat mengapresiasi,” ujar Erizal. Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi dan semangat kebersamaan dalam mendukung demokrasi yang sehat dan inklusif. Kegiatan ini menjadi bagian dari program strategis KPU Kota Yogyakarta dalam rangka Pendidikan Pemilih Pemula, terutama bagi pemilih pemula yang akan memegang peran penting dalam Pemilu dan Pilkada mendatang. Dengan melibatkan para ketua kelas dan OSIS, diharapkan pesan-pesan demokrasi dapat ditularkan secara efektif di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, KPU Kota Yogyakarta tegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama generasi muda, sebagai garda terdepan dalam membangun demokrasi yang cerdas, inklusif, dan partisipatif. (salsa)

Sosialisasi Pendidikan Pemilih Terus Bergulir, 35 Sekolah Sudah Dijangkau

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta kembali lanjutkan rangkaian kegiatan Pendidikan Pemilih Pemula dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Kamis (17/7/25). Memasuki hari keempat, tim KPU sambangi delapan sekolah di berbagai penjuru Kota Yogyakarta, usung semangat edukasi demokrasi sejak usia dini. Sekolah yang menjadi lokasi kegiatan hari ini antara lain SMP Negeri 7 Yogyakarta, SMP Negeri 4 Yogyakarta, SMP Negeri 8 Yogyakarta, SMK Negeri 4 Yogyakarta, MTs Mualimin Yogyakarta, SMK Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 4 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta. Dengan formasi lima tim yang terdiri dari komisioner dan staf sekretariat, KPU Kota Yogyakarta sampaikan materi interaktif dan edukatif kepada peserta didik baru. Materi yang diberikan mencakup pengertian pemilu, pengenalan kelembagaan KPU, pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB), serta pentingnya menjadi pemilih yang aktif dan bertanggung jawab. Selain itu, para peserta didik juga diberikan pemahaman mengenai hak konstitusional mereka sebagai pemilih pemula yang telah memenuhi syarat usia dan administrasi kependudukan. Materi disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing sekolah dan dilengkapi dengan sesi kuis interaktif untuk meningkatkan antusiasme dan pemahaman peserta. “Kami percaya bahwa demokrasi harus diperkenalkan sejak dini, agar para peserta didik tidak hanya menjadi pemilih yang datang ke TPS, tetapi juga memahami mengapa dan untuk apa mereka memilih,” ujar salah satu narasumber dari tim KPU Kota Yogyakarta di hadapan para siswa. Antusiasme peserta didik terlihat dari keaktifan mereka dalam jawab kuis dan tanggapi materi yang diberikan. Beberapa guru pendamping menyatakan bahwa kegiatan ini berikan warna baru dalam MPLS, sekaligus menjadi penguatan karakter kebangsaan dalam dunia pendidikan. Rangkaian sosialisasi ini dijadwalkan akan terus berlanjut hingga Jumat (18/7) mendatang, dengan dua sekolah tersisa yaitu SMP Negeri 2 Yogyakarta dan MAN 1 Yogyakarta. Jika seluruh rencana berjalan lancar, maka sebanyak 37 sekolah akan tercakup dalam program ini. Melalui kegiatan ini, KPU Kota Yogyakarta tegaskan komitmennya untuk membangun kesadaran politik sejak usia sekolah. Edukasi yang terus dilakukan ini diharapkan mampu menumbuhkan generasi muda yang kritis, cerdas, dan bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu dan Pilkada mendatang. (salsa)

Pendidikan Pemilih Pemula Berlanjut: 27 Sekolah Sudah Tersosialisasi

Yogyakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta lanjutkan komitmennya dalam sukseskan Pendidikan Pemilih Pemula melalui program sosialisasi pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang telah memasuki hari ketiga pada Rabu(16/07/25). Pada hari ketiga ini, tim KPU Kota Yogyakarta laksanakan kegiatan sosialisasi di delapan sekolah di wilayah Kota Yogyakarta. Sekolah-sekolah yang menjadi sasaran pada hari ketiga ini adalah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta, SMK Negeri 6 Yogyakarta, dan SMA Negeri 6 Yogyakarta. Tim KPU Kota Yogyakarta yang terdiri dari komisioner dan staf sekretariat kembali turun langsung ke lapangan, sampaikan materi interaktif yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan peserta didik. KPU sampaikan topik-topik mengenai pemilu meliputi pengertian pemilu, pengenalan lembaga KPU, proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan, hingga pentingnya partisipasi dalam menjaga kualitas demokrasi. Untuk membuat suasana lebih menarik, peserta juga diajak mengikuti kuis seputar pemilu dan demokrasi, yang mendorong keaktifan dan pemahaman lebih mendalam. Dengan selesainya pelaksanaan di hari ketiga, total sudah 27 sekolah di wilayah Kota Yogyakarta yang berhasil dijangkau sejak dimulainya program pada Senin lalu. Antusiasme dan cakupan sekolah sangat tinggi sehingga ada 10 sekolah lagi yang akan dikunjungi dalam dua hari terakhir kegiatan ini. Selain sampaikan materi, KPU Kota Yogyakarta juga ingatkan pentingnya proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Peserta didik yang telah cukup umur diimbau segera melakukan perekaman KTP elektronik (KTP-el) untuk memastikan hak pilihnya pada pemilu mendatang. Program Pendidikan Pemilih Pemula ini jadi salah satu strategi KPU Kota Yogyakarta dalam bumikan literasi demokrasi, tanamkan nilai-nilai partisipasi aktif sejak usia sekolah, serta bangun kesadaran kolektif bahwa pemilu yang berintegritas perlukan kontribusi semua pihak, termasuk generasi muda sebagai pemilih masa depan. (salsa)  

Pendidikan Pemilih Pemula Hari Kedua: KPU Kota Yogyakarta Lanjutkan Sosialisasi Demokrasi dalam MPLS di 11 Sekolah

Yogyakarta — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta lanjutkan program Pendidikan Pemilih Pemula pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari kedua, Selasa (15/07/25). Kegiatan ini sasar 11 sekolah di wilayah Kota Yogyakarta, sebagai wujud komitmen KPU untuk tanamkan pemahaman demokrasi sejak dini kepada peserta didik baru. Sekolah yang menjadi lokasi sosialisasi hari kedua meliputi SMA Negeri 11 Yogyakarta, MA dan MTs Mu'allimaat Yogyakarta, MTs Muhammadiyah Karangkajen, SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 3 Yogyakarta, SMK BOPKRI 2 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, MTs Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Seperti pada hari pertama, kegiatan ini libatkan tim KPU Kota Yogyakarta yang terdiri dari Komisioner dan staf sekretariat, yang turun langsung ke sekolah-sekolah membawakan materi tentang pengertian Pemilu, peran KPU, dan pentingnya Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan. Untuk sesuaikan jenjang pendidikan, materi disampaikan dengan bahasa sederhana, interaktif, dan dilengkapi kuis atau tanya jawab yang memancing keaktifan peserta. Dengan selesainya pelaksanaan hari kedua, total sudah 19 sekolah di Kota Yogyakarta yang dapatkan sosialisasi pendidikan pemilih pemula dari KPU Kota Yogyakarta sejak kemarin. Kegiatan ini akan terus berlanjut selama dua hari ke depan untuk menjangkau total 37 sekolah sasaran di wilayah Kota Yogyakarta. Selain berikan materi edukasi, para anggota KPU Kota Yogyakarta juga ajak para peserta didik untuk pahami proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, terutama bagi yang akan berusia 17 tahun atau sudah menikah agar segera mengurus KTP-el sebagai syarat menjadi pemilih pada pemilu mendatang. Melalui program ini, KPU Kota Yogyakarta tegaskan komitmennya untuk bangun demokrasi yang partisipatif dan inklusif dengan libatkan generasi muda sejak dini. Sosialisasi pada masa MPLS menjadi salah satu sarana strategis untuk dekatkan pengetahuan kepemiluan ke dunia pendidikan dan bangun budaya demokrasi yang sehat di Kota Yogyakarta. (salsa)

Gencarkan Pendidikan Pemilih Pemula, MPLS Di Delapan Sekolah Menjadi Awal KPU Kota Yogyakarta Dorong Generasi Muda Sadar Demokrasi Sejak Dini

Yogyakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mulai rangkaian kegiatan Pendidikan Pemilih Pemula dalam agenda Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA, SMK, dan MAN wilayah Kota Yogyakarta pada Senin(14/07/25). Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis KPU dalam tingkatkan literasi politik, tanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini, dan dorong partisipasi pemilih pemula yang cerdas serta bertanggung jawab. Sebagai Langkah awal, sosialisasi pendidikan pemilih sasar delapan sekolah menengah di Kota Yogyakarta, yakni SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, SMK Negeri 1 Yogyakarta, dan MAN 2 Yogyakarta. Untuk maksimalkan jangkauan dan efektivitas kegiatan, KPU Kota Yogyakarta lakukan sosialisasi dalam lima tim terdiri atas satu Komisioner dan 6–7 orang staf sekretariat. Para tim ini bergerak serentak ke sekolah-sekolah sasaran untuk memberikan materi, diskusi, dan edukasi secara langsung kepada siswa-siswi baru yang sebagian besar akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu dan Pilkada mendatang. Materi sosialisasi yang diberikan meliputi pengertian dan makna Pemilu sebagai sarana kedaulatan rakyat, peran penting pemilih dalam menentukan pemimpin bangsa, pengenalan tugas dan fungsi KPU, serta pentingnya Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Dalam sesi tersebut juga dijelaskan bagaimana pemilih pemula perlu proaktif memastikan data kependudukan mereka lengkap, termasuk melakukan perekaman KTP elektronik (KTP-el) sebagai salah satu syarat utama untuk terdaftar sebagai pemilih. Selain penyampaian materi formal, kegiatan juga libatkan interaksi aktif berupa sesi tanya jawab dan diskusi kelompok untuk menggali pemahaman peserta didik terkait proses pemilu, nilai-nilai demokrasi, serta tantangan dalam menjaga integritas pemilu. Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini, banyak yang menyampaikan pertanyaan kritis maupun pendapat terkait pentingnya menggunakan hak pilih secara bijak. KPU Kota Yogyakarta menilai, pendidikan pemilih bagi generasi muda tidak bisa bersifat musiman menjelang pemilu saja, tetapi perlu dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis. Melalui jalur pendidikan formal, KPU berharap dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini, membentuk karakter generasi muda yang memahami hak dan tanggung jawab politiknya, dan mendorong lahirnya budaya pemilu yang inklusif, partisipatif, dan berintegritas. Dengan kegiatan ini, KPU Kota Yogyakarta kembali tunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi penyelenggara pemilu dari segi teknis saja, tetapi juga menjadi fasilitator pendidikan demokrasi bagi masyarakat. KPU berharap kegiatan seperti ini terus diperluas dan dapat dukungan dari semua pihak, termasuk sekolah-sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat luas, untuk bersama-sama menciptakan ekosistem demokrasi yang sehat dan inklusif di Kota Yogyakarta. (salsa)