Berita Terkini

Rapat Koordinasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Serta Rekapitulasi Tingkat Kecamatan untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Tahun 2024 Sukses Digelar

Yogyakarta, 20 November 2024 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta melaksanakan Rapat Koordinasi Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Tingkat Kecamatan untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024. Acara yang berlangsung di The Alana Malioboro Hotel ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk KPU DIY, Polresta Yogyakarta, Kodim 0734 Yogyakarta, BIN Kota Yogyakarta, Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Komite Independen Sadar Pemilu (KISP), Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI), serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari Divisi Data, Teknis, dan Hukum. Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Peraturan KPU (PKPU) yang telah diundangkan. Menurut Noor, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara membutuhkan perhatian khusus dari tim teknis guna memastikan semua berjalan sesuai prosedur. “PKPU harus menjadi pedoman utama untuk mencegah pelanggaran administrasi maupun pidana. Dengan langkah pencegahan yang matang, kita dapat mengurangi potensi sengketa di kemudian hari,” jelasnya. Noor juga mengingatkan pentingnya koordinasi yang solid untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pilkada serentak. Anggota KPU DIY, Tri Mulatsih, dalam arahannya menyoroti tahapan-tahapan penting dalam proses pemungutan suara. Ia mengingatkan bahwa hanya pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), DPT pindahan, atau pemegang KTP setempat yang berhak memberikan suara. “Apabila terjadi permasalahan di lapangan, seperti pemilih memaksa untuk memilih meskipun tidak terdaftar, KPPS harus segera melaporkan sesuai regulasi agar tidak terjadi pemungutan suara ulang,” ujarnya. Tri juga menggarisbawahi peran penting bimtek bagi petugas TPS serta dukungan keamanan dari TNI dan Polri untuk memastikan situasi kondusif selama pemilu. Tahapan rekapitulasi dijadwalkan berlangsung mulai 28 hingga 29 November 2024 di tingkat kemantren, dan dilanjutkan di tingkat kota hingga 6 Desember. Hasil rekapitulasi akan menjadi dasar untuk menetapkan pasangan calon, dengan ketentuan menunggu konfirmasi dari Mahkamah Konstitusi (MK) apabila ada gugatan. Jika tidak ada gugatan, KPU dapat langsung menetapkan pasangan terpilih. Rapat yang berlangsung hingga pukul 15.00 WIB ini berjalan dengan lancar, mencerminkan kesiapan semua pihak dalam menyongsong Pilkada 2024 yang adil, jujur, dan berintegritas. (humas&foto: salsa)

Debat Publik Kedua Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024: Menyoroti Pembangunan SDM, Ekonomi, dan Kebudayaan

Yogyakarta— Debat publik kedua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tahun 2024, yang mengusung tema "Pembangunan SDM, Ekonomi, dan Kebudayaan," berlangsung sukses di Hotel Tara Kota Yogyakarta pada Sabtu malam (16/11/2024). Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari KPU DIY, Bawaslu Kota Yogyakarta, hingga instansi terkait serta organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Yogyakarta. Debat ini juga dihadiri oleh pasangan calon beserta Liaison Officer (LO) dan sejumlah pendukung yang masing-masing diwakili oleh 30 orang per paslon. Beberapa instansi dan lembaga yang hadir dalam acara tersebut antara lain Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Polresta Kota Yogyakarta, dan Kodim 0734 Kota Yogyakarta, yang memberikan pengawasan serta memastikan kelancaran kegiatan. Sejumlah organisasi masyarakat sipil (NGO) dan difabel juga hadir untuk turut memantau jalannya acara, memastikan bahwa debat berjalan dengan adil dan inklusif. Tak lupa debat ini juga disiarkan secara langsung melalui 45 titik di Kota Yogyakarta yang diadakan oleh KPU dengan Badan Adhoc se-Kota Yogyakarta. Debat kali ini menjadi sorotan masyarakat, mengingat tema yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan Kota Yogyakarta yang semakin maju. Dalam acara ini, paslon menyampaikan visi, misi, dan program-program mereka terkait isu-isu krusial yang menjadi perhatian publik, seperti pengelolaan sumber daya manusia, ekonomi, dan budaya. Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh host, Firman Putra, yang dengan lugas memperkenalkan agenda debat. Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya debat ini dalam menyampaikan informasi yang jelas dan objektif kepada masyarakat mengenai visi, misi, serta program dari masing-masing pasangan calon. Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, memberikan sambutan yang penuh makna di awal acara. Dalam sambutannya, beliau berharap debat publik kali ini menjadi momentum penting dalam proses demokrasi. "Semoga debat kedua ini bisa jadi momentum kita bersama, tetap menjaga situasi dan kondisi Kota Yogyakarta sebagai pusat peradaban yang memiliki karakter Lembah Manah dan Andap Asor," ujar Noor Harsya Aryosamodro, menekankan pentingnya menjaga tradisi budaya dan etika dalam berkompetisi. Setelah sambutan dari Ketua KPU, acara dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib debat yang bertujuan untuk mengingatkan seluruh peserta agar mengikuti aturan yang telah disepakati demi kelancaran dan ketertiban jalannya debat. Kemudian dilaksanakan penyerahan naskah pertanyaan dari panelis ke KPU yang diperlihatkan secara umum dengan mengangkat amplop naskah pertanyaan guna membuktikan bahwa amplop tersebut masih tersegel. Selanjutnya, pasangan calon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka. Dalam sesi ini, kedua pasangan calon dengan tegas menyampaikan rencana mereka untuk memajukan Kota Yogyakarta. Setelah pembacaan visi misi, sesi berikutnya masing-masing paslon diminta untuk mengambil nomor soal dari fishball yang berisi pertanyaan dari panelis. Setiap paslon secara bergiliran mengambil nomor soal dan kemudian moderator membacakan pertanyaan yang telah disiapkan oleh panelis. Topik pertanyaan yang diajukan mencakup berbagai isu yang sedang dihadapi oleh Kota Yogyakarta, seperti kesenjangan pembangunan, ketidakmerataan layanan pendidikan serta aksesibilitas lokasi, rendahnya pertumbuhan investasi, tingginya penyakit tidak menular, rendahnya karakter generasi muda serta rendahnya minat tinggal wisatawan. Paslon menjawab pertanyaan dengan tegas, mengungkapkan program-program yang mereka tawarkan kepada masyarakat jika terpilih nanti. Tidak hanya menjawab pertanyaan, paslon juga diberi kesempatan untuk saling bertanya jawab. Sesi ini menjadi ajang untuk saling mengkritisi dan memberikan tanggapan terhadap visi, misi, dan program yang diajukan oleh masing-masing pasangan calon. Saling bertanya jawab ini juga memberi kesempatan bagi pemilih untuk melihat sejauh mana calon-calon tersebut memahami permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta dan memiliki solusi yang konkret. Acara berakhir dengan closing statement dari masing-masing pasangan calon. Debat publik kedua ini berjalan dengan lancar hingga selesai pada pukul 22.00 WIB. Pasangan calon dan pendukungnya meninggalkan venue dengan penuh rasa hormat, menghargai jalannya acara yang berlangsung dengan tertib. Acara ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk memperkenalkan lebih dalam ketiga pasangan calon kepada masyarakat, serta menjadi ajang pertukaran ide dan gagasan yang konstruktif. KPU Kota Yogyakarta berharap, melalui debat ini, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memilih pemimpin mereka di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024. Dengan menghadirkan visi yang jelas dan fokus pada isu-isu strategis seperti pembangunan SDM, ekonomi, dan kebudayaan, debat ini telah berhasil memberikan pencerahan yang bermanfaat bagi pemilih Yogyakarta. (humas&foto: salsa)

KPU Kota Yogyakarta Gelar Bimbingan Teknis dan Pendalaman Aplikasi SIREKAP untuk PPK dan PPS dalam Pemilihan Walikota Yogyakarta 2024

Yogyakarta— Dalam rangka memastikan kelancaran penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tahun 2024, KPU Kota Yogyakarta menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pendalaman Aplikasi SIREKAP bagi PPK dan PPS se-Kota Yogyakarta, Selasa (12/11/2024). Bertempat di The Malioboro Hotel, acara ini dihadiri oleh KPU DIY, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, Kabag Tapem Kota Yogyakarta, serta PPK dan PPS Divisi Data dan Teknis. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Agus Muhamad Yasin, Kadiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Yogyakarta, yang mewakili Ketua KPU Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya, Agus Muhamad Yasin menegaskan pentingnya aplikasi SIREKAP dalam mendukung proses rekapitulasi suara yang transparan dan akurat. Beliau juga berharap agar seluruh peserta Bimtek dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang teknis penggunaan aplikasi ini demi kelancaran tahapan pemilihan. Selanjutnya, sambutan juga diberikan oleh Anggota KPU DIY Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi (Rendatin), Muhammad Zainuri Ikhsan, yang menekankan pentingnya peran teknologi informasi dalam pemilihan kali ini. Zainuri menjelaskan bahwa SIREKAP tidak hanya mempermudah proses rekapitulasi suara, tetapi juga meminimalisasi potensi kesalahan data, sehingga validitas hasil pemilu dapat lebih terjaga. “SIREKAP adalah inovasi dalam pemilu yang memungkinkan data rekapitulasi dari TPS langsung tercatat dan terintegrasi secara digital, sehingga data lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Zainuri dalam sambutannya. Bimtek kali ini juga menghadirkan paparan mendalam mengenai penggunaan SIREKAP yang dipandu oleh Zuhad Najamuddin, Anggota KPU Kota Yogyakarta Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, bersama dengan Kasubbag Rendatin KPU DIY, Arry Dharmawan. Keduanya, didampingi oleh staf ahli dari KPU DIY, Aditya Wahyu, memaparkan langkah-langkah teknis mulai dari proses login, input data, hingga cara memastikan dokumen C Hasil telah terunggah secara sempurna. Materi yang disampaikan meliputi penjelasan mendalam tentang tata cara rekapitulasi hasil pemungutan suara di setiap TPS, proses unggah data melalui aplikasi, dan simulasi real-time penggunaan SIREKAP. Zuhad Najamuddin menegaskan bahwa penggunaan SIREKAP memerlukan ketelitian dan kesabaran ekstra dari setiap operator, karena data yang tercatat dalam aplikasi ini akan menentukan hasil akhir pemilihan di tingkat daerah. Peserta Bimtek diajak untuk melakukan praktik langsung penggunaan SIREKAP agar lebih memahami setiap fitur yang tersedia dalam aplikasi, sekaligus mengatasi kendala teknis yang mungkin dihadapi selama proses rekapitulasi. Dalam acara tersebut, turut hadir perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta yang siap mendukung kelancaran tahapan rekapitulasi suara di tingkat Kota Yogyakarta. Partisipasi dari berbagai instansi terkait diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan data pemilih serta mendukung pengawasan terhadap proses rekapitulasi suara secara digital. Kegiatan Bimtek ini disambut antusias oleh seluruh peserta. Dengan adanya pelatihan ini, KPU Kota Yogyakarta berharap agar PPK dan PPS di setiap kecamatan dan kelurahan dapat menjalankan tugas rekapitulasi dengan lebih efektif, transparan, dan akurat melalui SIREKAP. Ketua KPU Kota Yogyakarta mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah berpartisipasi, baik dari internal KPU maupun instansi terkait, dalam mendukung kesuksesan bimtek ini. (humas&foto: salsa) Melalui bimbingan teknis ini, KPU Kota Yogyakarta menargetkan kesiapan penuh dalam mengelola data hasil pemilu secara digital dan terintegrasi sehingga masyarakat Kota Yogyakarta dapat memperoleh hasil pemilu yang sah dan terpercaya. (humas&foto: salsa)    

KPU Kota Yogyakarta Gelar Bimbingan Teknis Penggunaan Sistem Informasi Logistik untuk Pemilihan 2024

Yogyakarta— Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kapasitas penyelenggara pemilu terkait pengelolaan logistik, KPU Kota Yogyakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penggunaan Sistem Informasi Logistik (SILOG) untuk Pemilihan Tahun 2024. Acara ini berlangsung di Hotel Santika Kota Yogyakarta, Minggu (10/11/2024) dengan melibatkan para peserta dari KPU DIY, Polresta Kota Yogyakarta, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta, dan para pengelola logistik pemilu di tingkat kecamatan dan kelurahan (PPK, PPS dan Sekretariat) yang akan berperan penting dalam suksesnya distribusi logistik Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta Tahun 2024. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Ketua KPU Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya, Ketua KPU menyampaikan harapan agar bimtek ini dapat meningkatkan pemahaman para peserta tentang SILOG sehingga semua elemen logistik pemilu dapat dimonitor secara optimal. “Dengan dilakukan bimtek ini, harapannya ada peningkatan pengetahuan dan kapasitas bapak/ibu mengenai SILOG supaya bisa lebih paham dalam penggunaannya, sehingga dapat dimonitor secara bersama-sama dan memenuhi elemen-elemen yang diarahkan dalam divisi logistik,” ujar Ketua KPU Kota Yogyakarta. Selanjutnya, Sekretaris KPU DIY turut memberikan sambutan yang menekankan pentingnya ketepatan dan kecepatan dalam pengelolaan logistik pemilu, terutama dalam memastikan jumlah logistik sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Beliau menekankan bahwa logistik pemilu harus dapat diandalkan dalam ketepatan waktu dan kuantitas, yang semuanya dikendalikan melalui SILOG. “Logistik itu memiliki ciri khas dikejar-kejar waktu, tapi ketepatan merupakan hal yang lebih utama yang akan menentukan jumlah logistik itu benar disampaikan sesuai dengan jumlahnya. Karena semua proses administrasi diolah menggunakan sistem, silahkan memperhatikan bimtek hari ini dengan baik. Jangan lupa untuk meng-upload BTTB-nya, karena proses-proses ini akan dimonitor dan diawasi oleh KPU DIY secara langsung,” ujar Sekretaris KPU DIY. Bimbingan teknis kali ini dipandu oleh moderator Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik (KUL) KPU Kota Yogyakarta, Rahadiana, dan dengan narasumber Kasubbag Keuangan Umum dan Logistik (KUL) KPU DIY, Ardian. Sesi ini mengupas berbagai fitur SILOG yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan dan pemantauan logistik pemilu secara real-time. Para peserta bimtek diajak memahami alur logistik pemilu mulai dari perencanaan, distribusi, hingga monitoring agar setiap tahapan dapat terpantau dengan baik. Selain itu, dijelaskan pula cara unggah Berita Acara Serah Terima Barang (BTTB) sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam sistem logistik. Bapak Ardian menekankan pada penggunaan fitur-fitur SILOG untuk mengelola arus logistik dengan lebih efisien. Sistem ini juga diharapkan dapat memberikan pembaruan data yang cepat sehingga setiap pergerakan logistik dapat diketahui oleh semua pihak yang terlibat, terutama bagi KPU DIY yang akan memonitoring logistik di seluruh wilayah. Bimbingan teknis yang berlangsung hingga pukul 16.00 WIB ini berjalan dengan lancar dan disambut antusias oleh para peserta. Dengan pelatihan ini, KPU Kota Yogyakarta berharap seluruh penyelenggara pemilu di setiap jenjang mampu menjalankan tugas mereka dalam pengelolaan logistik dengan lebih efektif dan akurat, sesuai standar yang telah ditetapkan oleh KPU. SILOG sebagai sistem baru diharapkan mampu menjadi solusi dalam memudahkan pengelolaan logistik, khususnya di tengah jadwal pemilu yang padat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis KPU Kota Yogyakarta dalam meningkatkan kapasitas SDM serta memastikan kesiapan logistik pemilu 2024, yang krusial bagi kelancaran jalannya pemilu secara menyeluruh. Melalui upaya ini, KPU Kota Yogyakarta berharap pemilu yang akan datang dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan sesuai prosedur, demi terselenggaranya pemilu yang transparan dan akuntabel bagi seluruh warga Kota Yogyakarta. (humas&foto: salsa)  

Debat Publik Pertama Calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024: Adu Gagasan yang Penuh Antusias

Yogyakarta,– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta sukses gelar Debat Publik Pertama Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024, Jumat (8/11/2024) malam di Hotel Tara, Kota Yogyakarta. Acara ini merupakan salah satu tahapan penting dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta yang diharapkan dapat memberikan wawasan langsung kepada masyarakat tentang visi, misi, dan program kerja dari masing-masing pasangan calon. Partisipasi Luas dari Berbagai Elemen Debat yang dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris KPU DIY, Bawaslu Kota Yogyakarta, serta jajaran perwakilan instansi terkait, termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Polresta Yogyakarta, dan Kodim 0734 Kota Yogyakarta, memperlihatkan dukungan penuh dari berbagai pihak untuk memastikan acara ini berjalan tertib dan lancar. Setiap pasangan calon juga hadir bersama Liaison Officer (LO) dan 30 pendukung, yang dengan tertib mengikuti jalannya acara di ruang debat. Selain itu, KPU Kota Yogyakarta juga menyiapkan 45 titik nonton bareng (nobar) yang tersebar di seluruh wilayah kota dengan koordinasi dari PPK dan PPS untuk menjangkau masyarakat lebih luas, sehingga mereka dapat menyaksikan secara langsung perdebatan gagasan dari calon pemimpin mereka. Debat publik yang dimulai pukul 19.00 WIB dibuka oleh host Bayu Hariesta. Sebelum sambutan resmi, tiga penari tampil membawakan tarian tradisional "Tari Mangastuti" yang menggambarkan kearifan lokal Yogyakarta dan memberikan suasana hangat serta energik bagi seluruh hadirin. Setelah itu, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, memberikan sambutan. Noor menyampaikan harapan agar acara debat publik pertama ini dapat berjalan lancar dan sukses, serta memberikan informasi yang akurat dan lengkap kepada masyarakat. Dalam sambutannya, Noor menyebutkan, “Kami mohon dukungan seluruh pihak agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, serta kami sambut seluruh warga Kota Yogyakarta yang mengikuti acara nobar di 45 titik yang diselenggarakan oleh PPK dan PPS di Kota Yogyakarta.” Sambutan ini menjadi tanda pembuka yang mengundang antusiasme hadirin serta masyarakat yang mengikuti melalui siaran langsung di lokasi nobar. Debat dilanjutkan oleh moderator Arga Dumadi dan Andhita Rizkiya, yang memandu jalannya acara dengan profesionalisme tinggi. Para panelis yang terdiri dari akademisi dan praktisi memberikan sejumlah pertanyaan kritis yang kemudian diserahkan secara resmi kepada KPU Kota Yogyakarta untuk ditanyakan kepada paslon. Moderator juga menjelaskan tata cara debat, termasuk pengambilan nomor soal oleh masing-masing paslon. Setiap pasangan calon diberi waktu untuk memaparkan visi misi mereka dan memberikan gambaran menyeluruh mengenai langkah-langkah strategis yang akan mereka ambil jika terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta. Beragam Pertanyaan dari Panelis dan Sesi Tanya Jawab Antar-Paslon Setelah masing-masing paslon menyampaikan visi dan misi, acara berlanjut ke sesi utama debat. Pertanyaan dari panelis meliputi isu-isu penting yang berkaitan dengan tata kelola inklusif yang nantinya berhubungan erat dengan pembangunan kota, tata kelola pemerintahan, strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi, pelestarian lingkungan, hingga pengembangan sektor pariwisata dan pendidikan. Setiap paslon kemudian mendapat giliran untuk mengambil nomor soal dari fishball, yang diikuti oleh pembacaan soal oleh moderator. Para paslon menjawab dengan tanggapan yang rinci dan lugas, menyajikan program-program unggulan serta komitmen mereka dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Dalam sesi berikutnya, setiap pasangan calon diberi kesempatan untuk saling bertanya. Sesi ini menghidupkan suasana debat dengan antusiasme dari hadirin, memperlihatkan kemampuan masing-masing paslon dalam mempertahankan argumentasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang diangkat. Setiap calon menunjukkan ketegasan dalam menyampaikan program-program unggulan mereka sambil tetap menjaga ketertiban dan kesopanan dalam berdebat. Closing Statement dan Penutupan Acara Di akhir debat, masing-masing paslon memberikan closing statement yang menegaskan komitmen mereka dalam membangun Yogyakarta sebagai kota yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing. Pesan-pesan yang disampaikan oleh para calon ini mencerminkan visi mereka dalam memimpin kota Yogyakarta lima tahun ke depan, serta memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan bijak. Debat pertama ini ditutup oleh host dan moderator sekitar pukul 21.30 WIB. Seluruh paslon dan pendukung mereka meninggalkan venue dengan tertib, sementara masyarakat yang mengikuti siaran langsung di lokasi nobar dan media sosial memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara yang profesional dan informatif. Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan debat menunjukkan bahwa pemilihan kepala daerah ini telah menjadi perhatian serius dan melibatkan kepedulian luas dari seluruh elemen warga. Debat pertama ini telah membuka peluang bagi warga Kota Yogyakarta untuk mengenal calon pemimpin mereka dengan lebih baik. Diharapkan, pada hari pemungutan suara, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan ikut serta dalam menentukan masa depan Yogyakarta yang lebih baik, dengan pemimpin yang amanah, kompeten, dan berpihak pada kepentingan masyarakat. (humas&foto: salsa)  

KPU Kota Yogyakarta Gelar Simulasi Pemungutan Suara untuk Persiapan Pilkada 2024

Yogyakarta - KPU Kota Yogyakarta mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024 di TPS 15 Kelurahan Prenggan Sabtu 9 November 2024, Kotagede. Acara ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata mengenai prosedur pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Jingle Pilwali, serta dilanjutkan dengan pembacaan doa. Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, serta menegaskan pentingnya simulasi sebagai bagian dari persiapan akhir Pemilu. “Simulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh penyelenggara pemilu, khususnya di tingkat PPS dan PTPS, sudah memahami dengan baik prosedur yang harus dilakukan,” ujar Noor Harsya. Anggota KPU DIY, Tri Mulatsih, turut menambahkan bahwa simulasi ini juga memberikan kesempatan bagi para petugas pemilu untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi hari H. “Simulasi ini penting agar kita bisa memastikan pemilu berjalan lancar dan seluruh pihak terlibat memahami setiap tahapan dengan baik,” kata Tri Mulatsih. Bawaslu Kota Yogyakarta, melalui sambutan yang disampaikan oleh Nur Hayati, menggarisbawahi tujuan utama simulasi ini, yaitu untuk meminimalkan hambatan dalam pelaksanaan pemilu dan memastikan kenyamanan bagi seluruh pemilih. “Kami ingin memastikan setiap pemilih mendapatkan pengalaman pemilu yang nyaman dan lancar,” ungkap Nur Hayati. Sementara itu, perwakilan PJ Walikota Yogyakarta menegaskan dukungannya terhadap kelancaran pelaksanaan Pilkada Kota Yogyakarta. “Simulasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa perencanaan yang baik dapat menghindarkan kita dari masalah di hari pemungutan suara,” katanya. Simulasi ini diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan penyelenggara pemilu, khususnya di tingkat TPS, dalam menjalankan tugas mereka secara efektif dan akuntabel. Diharapkan dengan adanya simulasi ini, masyarakat semakin percaya pada proses pemilu dan siap menggunakan hak pilihnya pada 27 November mendatang. Simulasi ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan yang dilakukan oleh KPU Kota Yogyakarta menjelang Pilkada 2024. Selain di Kota Yogyakarta, kegiatan serupa juga diadakan di seluruh provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia untuk memastikan kelancaran Pemilu yang jujur, adil, dan demokratis.