Debat Publik Kedua Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024: Menyoroti Pembangunan SDM, Ekonomi, dan Kebudayaan
Yogyakarta— Debat publik kedua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tahun 2024, yang mengusung tema "Pembangunan SDM, Ekonomi, dan Kebudayaan," berlangsung sukses di Hotel Tara Kota Yogyakarta pada Sabtu malam (16/11/2024).
Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari KPU DIY, Bawaslu Kota Yogyakarta, hingga instansi terkait serta organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Yogyakarta. Debat ini juga dihadiri oleh pasangan calon beserta Liaison Officer (LO) dan sejumlah pendukung yang masing-masing diwakili oleh 30 orang per paslon. Beberapa instansi dan lembaga yang hadir dalam acara tersebut antara lain Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Polresta Kota Yogyakarta, dan Kodim 0734 Kota Yogyakarta, yang memberikan pengawasan serta memastikan kelancaran kegiatan. Sejumlah organisasi masyarakat sipil (NGO) dan difabel juga hadir untuk turut memantau jalannya acara, memastikan bahwa debat berjalan dengan adil dan inklusif. Tak lupa debat ini juga disiarkan secara langsung melalui 45 titik di Kota Yogyakarta yang diadakan oleh KPU dengan Badan Adhoc se-Kota Yogyakarta.
Debat kali ini menjadi sorotan masyarakat, mengingat tema yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan Kota Yogyakarta yang semakin maju. Dalam acara ini, paslon menyampaikan visi, misi, dan program-program mereka terkait isu-isu krusial yang menjadi perhatian publik, seperti pengelolaan sumber daya manusia, ekonomi, dan budaya.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh host, Firman Putra, yang dengan lugas memperkenalkan agenda debat. Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya debat ini dalam menyampaikan informasi yang jelas dan objektif kepada masyarakat mengenai visi, misi, serta program dari masing-masing pasangan calon.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, memberikan sambutan yang penuh makna di awal acara. Dalam sambutannya, beliau berharap debat publik kali ini menjadi momentum penting dalam proses demokrasi.
"Semoga debat kedua ini bisa jadi momentum kita bersama, tetap menjaga situasi dan kondisi Kota Yogyakarta sebagai pusat peradaban yang memiliki karakter Lembah Manah dan Andap Asor," ujar Noor Harsya Aryosamodro, menekankan pentingnya menjaga tradisi budaya dan etika dalam berkompetisi.
Setelah sambutan dari Ketua KPU, acara dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib debat yang bertujuan untuk mengingatkan seluruh peserta agar mengikuti aturan yang telah disepakati demi kelancaran dan ketertiban jalannya debat. Kemudian dilaksanakan penyerahan naskah pertanyaan dari panelis ke KPU yang diperlihatkan secara umum dengan mengangkat amplop naskah pertanyaan guna membuktikan bahwa amplop tersebut masih tersegel.
Selanjutnya, pasangan calon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka. Dalam sesi ini, kedua pasangan calon dengan tegas menyampaikan rencana mereka untuk memajukan Kota Yogyakarta.
Setelah pembacaan visi misi, sesi berikutnya masing-masing paslon diminta untuk mengambil nomor soal dari fishball yang berisi pertanyaan dari panelis. Setiap paslon secara bergiliran mengambil nomor soal dan kemudian moderator membacakan pertanyaan yang telah disiapkan oleh panelis.
Topik pertanyaan yang diajukan mencakup berbagai isu yang sedang dihadapi oleh Kota Yogyakarta, seperti kesenjangan pembangunan, ketidakmerataan layanan pendidikan serta aksesibilitas lokasi, rendahnya pertumbuhan investasi, tingginya penyakit tidak menular, rendahnya karakter generasi muda serta rendahnya minat tinggal wisatawan. Paslon menjawab pertanyaan dengan tegas, mengungkapkan program-program yang mereka tawarkan kepada masyarakat jika terpilih nanti.
Tidak hanya menjawab pertanyaan, paslon juga diberi kesempatan untuk saling bertanya jawab. Sesi ini menjadi ajang untuk saling mengkritisi dan memberikan tanggapan terhadap visi, misi, dan program yang diajukan oleh masing-masing pasangan calon. Saling bertanya jawab ini juga memberi kesempatan bagi pemilih untuk melihat sejauh mana calon-calon tersebut memahami permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta dan memiliki solusi yang konkret. Acara berakhir dengan closing statement dari masing-masing pasangan calon.
Debat publik kedua ini berjalan dengan lancar hingga selesai pada pukul 22.00 WIB. Pasangan calon dan pendukungnya meninggalkan venue dengan penuh rasa hormat, menghargai jalannya acara yang berlangsung dengan tertib. Acara ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk memperkenalkan lebih dalam ketiga pasangan calon kepada masyarakat, serta menjadi ajang pertukaran ide dan gagasan yang konstruktif.
KPU Kota Yogyakarta berharap, melalui debat ini, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memilih pemimpin mereka di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta 2024. Dengan menghadirkan visi yang jelas dan fokus pada isu-isu strategis seperti pembangunan SDM, ekonomi, dan kebudayaan, debat ini telah berhasil memberikan pencerahan yang bermanfaat bagi pemilih Yogyakarta. (humas&foto: salsa)