Berita Terkini

KPU Kota Yogyakarta Nobatkan 38 Sekolah sebagai Pelopor Edukasi Pemilih Pemula

Yogyakarta,   – Upaya tanamkan kesadaran berdemokrasi sejak bangku sekolah di Kota Yogyakarta mendapat apresiasi tinggi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta resmi menobatkan 36 Sekolah dan 2 Instansi Pemerintah sebagai mitra pelopor atas kerja keras dalam mengedukasi pemilih pemula. Total 38 Piagam Penghargaan diserahkan KPU sebagai pengakuan atas integrasi materi pemilu dalam kegiatan pengenalan siswa (MPLS). Program ini adalah investasi nyata KPU Kota Yogyakarta untuk pastikan generasi muda siap hadapi Pemilu dan Pilkada mendatang, dengan pahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Anggota KPU Kota Yogyakarta Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi (Rendatin), Zuhad Najamuddin, yang serahkan piagam, Senin (6/10), tekankan bahwa pendidikan pemilih di sekolah adalah benteng awal melawan golput dan politik uang. "Kami tidak hanya bicara teori. Sekolah-sekolah ini, mulai dari SMA Bopkri 1 hingga MTs Muallimin, telah membantu kami mendidik ribuan siswa tentang asas LUBER JURDIL dan teknis memilih yang benar yang dapat diimplementasikan dalam keseharian kita seperti Pemilos contohnya. Ini adalah langkah krusial untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab," kata Zuhad. Program ini ditujukan langsung kepada siswa, yang sebentar lagi akan menjadi penentu masa depan bangsa. Puncak penyerahan pada Selasa (7/10) dipimpin Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, dengan kunjungan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Harsya tegaskan bahwa apresiasi ini adalah dorongan bagi sekolah lain untuk terlibat aktif. "Piagam ini bukan sekadar kertas. Ini adalah bukti komitmen bersama untuk menjaga kualitas demokrasi kita. Dengan adanya edukasi di sekolah, kami menargetkan peningkatan signifikan dalam partisipasi pemilih pemula di masa depan," jelas Harsya. Ia tambahkan, KPU ingin pastikan setiap siswa yang belum dan telah genap berusia 17 tahun, miliki bekal pengetahuan yang memadai untuk menggunakan hak suaranya secara bijak, bebas dari intimidasi atau intervensi. KPU Kota Yogyakarta berharap program kemitraan ini terus berlanjut, menjadikan pendidikan politik sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah demi terwujudnya masyarakat yang melek politik dan peduli terhadap proses demokrasi. (sals)

KPU Kota Yogyakarta Gaungkan Semangat Demokrasi di MTsN 1 Yogyakarta Melalui Pemilos

Yogyakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta kembali tunjukkan komitmennya dalam tanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini. Hari ini, Senin (6/10/25), anggota KPU Kota Yogyakarta yang juga menjabat Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Bapak Agus Muhamad Yasin, ditunjuk sebagai Pembina Upacara di Halaman MTsN 1 Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 07.00 WIB ini menjadi momen strategis untuk berikan edukasi langsung kepada para siswa mengenai proses demokrasi, khususnya jelang pelaksanaan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Pemilos) MTsN 1 Yogyakarta yang akan digelar besok, Selasa, 7 Oktober 2025. Dalam amanatnya, Bapak Agus Muhamad Yasin tekankan bahwa Pemilos adalah laboratorium mini demokrasi yang penting bagi siswa. "Pemilos bukan sekadar memilih ketua OSIS, tetapi ini adalah latihan nyata bagi kalian untuk memahami dan menjalankan hak serta kewajiban sebagai warga negara yang demokratis," ujar Bapak Yasin di hadapan seluruh peserta upacara. Beliau jelaskan secara ringkas namun padat mengenai asas-asas Pemilu yang dikenal dengan LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Penekanan diberikan pada pentingnya gunakan hak pilih secara bebas tanpa paksaan dan menjaga kejujuran serta keadilan dalam keseluruhan proses pemilihan. "Pilihlah pemimpin berdasarkan visi dan misi terbaik, bukan karena paksaan atau iming-iming. Suara kalian adalah penentu masa depan organisasi di sekolah ini," tambahnya. Selain aspek filosofis, sosialisasi ini juga menyentuh sisi teknis pelaksanaan pemilihan. Bapak Yasin menyampaikan bahwa KPU Kota Yogyakarta menaruh dukungan penuh penyelenggaraan Pemilos yang transparan dan akuntabel. Para siswa diajak untuk pahami langkah-langkah pencoblosan, mulai dari menerima surat suara, masuk bilik suara, mencoblos, hingga memasukkan surat suara ke kotak yang telah disediakan. Edukasi teknis ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam pencoblosan dan memastikan partisipasi pemilih berjalan efektif. Diharapkan, pengalaman ini akan menjadi bekal berharga ketika para siswa kelak menjadi pemilih dalam Pemilihan Umum sesungguhnya. Kepala Madrasah Tsanawiyyah Negeri 1 Yogyakarta sambut baik inisiatif KPU Kota Yogyakarta ini. Beliau menilai pendampingan ini sangat berharga bagi siswanya yang tergolong pemilih pemula. "Alhamdulillah, hari ini kami dari MTsN 1 Yogyakarta mendapatkan pendampingan dari KPU Kota Yogyakarta dalam pelaksanaan Pemilos di madrasah kami," ujar Kepala Madrasah. "Tentu ini suatu hal yang baik sekali karena tujuannya untuk mengedukasi anak-anak kami sebagai pemilih pemula dalam proses demokrasi di madrasah kami." Beliau berharap, melalui pengalaman langsung ini, para siswa dapat memegang teguh nilai-nilai demokrasi. "Tentunya harapan kami melalui proses ini adalah mereka punya kesadaran lebih awal tentang demokrasi di Indonesia," tutupnya. KPU Kota Yogyakarta berharap, kegiatan ini dapat tingkatkan kesadaran politik di kalangan pelajar serta mendorong partisipasi aktif siswa dalam Pemilos besok. Kehadiran KPU sebagai Pembina Upacara hari ini menegaskan komitmen lembaga dalam mencetak generasi muda yang sadar dan melek demokrasi. (sals)    

Pancasila Perekat Bangsa, KPU Kota Yogyakarta Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Yogyakarta – KPU Kota Yogyakarta selenggarakan Upacara Bendera Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 pada Rabu (1/10/2025) di halaman kantor KPU Kota Yogyakarta. Upacara berlangsung khidmat dengan mengusung tema nasional “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya.” Hadir dalam kegiatan ini Ketua dan Anggota KPU Kota Yogyakarta, Sekretaris, Pejabat Fungsional, para Kasubbag, serta seluruh PNS, PPPK, dan Tenaga Administrasi di lingkungan KPU Kota Yogyakarta. Dalam upacara tersebut, Pembina Upacara bacakan pidato Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang tekankan bahwa Pancasila merupakan fondasi moral dan ideologis bangsa Indonesia. Disebutkan pula bahwa peringatan ini bukan hanya seremonial, melainkan refleksi sejarah agar bangsa tidak melupakan ancaman terhadap ideologi negara, seperti peristiwa kelam G30S/PKI tahun 1965. Pidato Menteri Kebudayaan juga tegaskan bahwa Pancasila adalah benteng ideologis sekaligus simpul pemersatu bangsa, yang nilai-nilainya harus terus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk melalui seni, budaya, adat, dan interaksi sosial. Seniman, budayawan, tokoh adat, pendidik, dan pemuka agama diajak menjadi garda terdepan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila, sementara generasi muda diharapkan menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam berkarya dan berinovasi di era digital. Selain itu, Pembina Upacara juga bacakan Ikrar dari Ketua DPR RI Dr (HC) Puan Maharani. Dalam ikrar tersebut, bangsa Indonesia ditegaskan bertekad pertahankan dan amalkan Pancasila sebagai sumber kekuatan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksanaan upacara berlangsung dengan penuh khidmat, ditandai dengan pembacaan teks Pancasila, serta mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa. Upacara ini jadi pengingat akan komitmen KPU Kota Yogyakarta untuk junjung tinggi nilai persatuan, integritas, dan pelayanan kepada masyarakat dalam setiap langkah penyelenggaraan demokrasi. (sals)  

Kolaborasi Inklusif: KPU Kota Yogyakarta dan Komunitas Disabilitas Bahas Pelayanan Publik

Yogyakarta - KPU Kota Yogyakarta gelar kegiatan bertajuk “Berinteraksi dengan Disabilitas dalam Pelayanan Publik” pada Senin (29/9/2025) di Pendopo KPU Kota Yogyakarta. Kegiatan ini jadi ruang dialog sekaligus wujud komitmen KPU Kota Yogyakarta dalam hadirkan layanan publik yang inklusif, ramah, dan setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas sebagai bagian dari kelompok rentan. Hadir dalam kesempatan ini Ketua dan Anggota KPU Kota Yogyakarta, Sekretaris KPU Kota Yogyakarta, Pejabat Fungsional, para Kasubbag, ASN, PPPK, serta tenaga administrasi. Kegiatan juga hadirkan juru bahasa isyarat untuk memastikan keterjangkauan informasi, serta diikuti langsung oleh perwakilan komunitas disabilitas dari Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) dan HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia) yang sekaligus menjadi narasumber utama. Dalam sesi diskusi, perwakilan komunitas disabilitas sampaikan pengalaman dan kebutuhan mereka ketika berhadapan dengan layanan publik. Masukan ini menjadi catatan penting bagi jajaran KPU Kota Yogyakarta untuk perkuat strategi pelayanan yang lebih aksesibel, baik dari sisi fasilitas, komunikasi, maupun sikap petugas pelayanan. Ketua KPU Kota Yogyakarta tegaskan bahwa keberadaan kegiatan ini bukan hanya sebatas forum dialog, melainkan langkah konkret menuju demokrasi yang partisipatif. “Pelayanan publik harus bisa diakses oleh semua orang tanpa terkecuali, termasuk disabilitas. Kolaborasi ini menjadi pijakan untuk meningkatkan kualitas layanan kami,” ujarnya. Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama antara KPU Kota Yogyakarta dan komunitas disabilitas untuk terus bersinergi menghadirkan layanan publik yang lebih baik, inklusif, dan berkeadilan. (sals)

KPU Kota Yogyakarta Laksanakan Sosdiklih Bagi Kelompok Pemilih Difabel

Yogyakarta,  -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan pemilih bagi Kelompok Rentan/Difabel sebagai upaya memperkuat partisipasi politik penyandang disabilitas, khususnya perempuan. Acara ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Panembahan Kemantren Kraton Kota Yogyakarta dan dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU Kota Yogyakarta sebagai narasumber, Ketua dan Anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih luas mengenai proses penyelenggaraan Pilkada sekaligus menghimpun masukan dari anggota HWDI terkait pengalaman mereka dalam menggunakan hak pilih pada pesta demokrasi daerah. Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro  menyampaikan bahwa keterlibatan aktif perempuan disabilitas sangat penting dalam mewujudkan Pilkada yang inklusif. “Kami berharap ke depan, seluruh proses penyelenggaraan Pilkada benar-benar aksesibel, mulai dari informasi, fasilitas TPS, hingga pendampingan bagi pemilih disabilitas,” ungkapnya. Dalam paparan selanjutnya, Ketua Divisi Sosdiklih Parmas KPU Kota Yogyakarta, Agus Muhamad Yasin menyampaikan pentingnya memahami cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan kelompok difabel secara tepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman Dalam kegiatan tersebut, para peserta berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi, seperti aksesibilitas lokasi pemungutan suara, ketersediaan informasi yang ramah disabilitas, hingga pendampingan yang adil dan setara. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan penyelenggaraan Pilkada mendatang semakin ramah terhadap kebutuhan perempuan disabilitas, sehingga hak konstitusional mereka dapat terpenuhi secara utuh tanpa diskriminasi.(Lia)     

KPU Kota Yogyakarta Hadiri Pemaparan Visi Misi, Program Calon Ketua OSIS SMA Negeri 2 Yogyakarta

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta  terus mendorong pendidikan demokrasi sejak dini, salah satunya melalui berbagai kegiatan pendidikan politik di sekolah.  Setelah sebelumnya mengisi materi dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)  kali ini kembali   hadir secara langsung dalam  pelaksanaan Debat Calon Ketua OSIS (Caketos)   di SMA Negeri  2 Yogyakarta, Selasa (23/9). Acara dibuka dengan Sambutan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Yogyakarta, Suprihatin, S.Pd dalam sambutannya Kepala Sekolah menyampaikan kegiatan orasi pemaparan visi, misi dan program  calon ketua OSIS adalah untuk menanamkan demokrasi dan anak anak didik bisa memberikan pilihan sesuai hati nuraninya tanpa paksaan dari pihak manapun.   Anggota KPU Kota Yogyakarta Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, Agus M. Yasin.  Dalam sambutannya, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, pemilihan Ketua OSIS adalah kesempatan emas bagi siswa untuk berlatih berdemokrasi, mulai dari mengenal proses pencalonan, kampanye, debat, hingga pemungutan suara. Debat Caketos ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang proses demokrasi yang sehat, berintegritas, dan partisipatif. Dengan pendampingan KPU Kota Yogyakarta, sekolah-sekolah diharapkan semakin terdorong untuk menjadikan pemilihan ketua OSIS sebagai bagian dari pembelajaran politik sejak dini. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen KPU Kota Yogyakarta untuk terus perkuat pendidikan demokrasi di kalangan pemilih pemula. Selain itu, keterlibatan langsung Ketua KPU Kota Yogyakarta menjadi bukti nyata dukungan terhadap pengembangan kepemimpinan siswa melalui praktik demokrasi di lingkungan sekolah.