Menjelang Persiapan Pemilu 2024, KPU Kota Yogyakarta Laksanakan Audiensi dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta
Yogyakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Selasa (11/4) pagi diterima Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti, S.Sos., M.M, sekretris Dinas Kebudayaan Dra. Ratih Ekaningtyas dan Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Tri Sotya Atmi, S.Sos.
KPU Kota Yogyakarta dipimpin oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Frengki Argitawan Mahendra, S.Pd, MA di dampingi oleh Kepala Sub Bagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat Lia Ekawati Agustina, S.Sos menyampaikan tujuannya untuk menjajaki kerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta terkait progam kerja KPU menjelang pesta demokrasi 2024.
Dalam pengantarnya, Frengki menjelaskan akan ada beberapa kegiatan KPU Kota Yogyakarta yang perlu disiapkan sejak sekarang, diantaranya yang utama tentang rencana Kirab Budaya. “Jadi nanti dibulan Oktober kita akan ada Kirab Pemilu, yang tentunya itu akan melibatkan banyak orang,”. “Kirab tersebut diminta ada atraksi seni budayanya juga, seperti bregodo ataupun yang lainnya,” jelas Frengki.
Selain itu Frengki juga menyampaikan terkait hal-hal apa saja yang bisa di sandingkan dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta terkait sosialisasi tahapan tahapan pemilu 2024.
“Peluang apa saja yang bisa masuk, yang bisa kita kerjasamakan, even-even kebudayaan apa yang kita bisa masuk,”terangnya.
Yetti menyebut Dinas Kebudayaan siap mensupport KPU Kota Yogyakarta. Apalagi tahun 2024 tidak hanya Pemilihan Presiden (Pilpres) saja, tapi juga Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Derah (Pilkada).
“Saya sangat sependapat apa yang disampaikan bapak dan ibu dari KPU, tentunya kami dari Dinas Kebudayaan, sepenuhnya siap mendukung,” ungkap Yetti.
Menurutnya, Dinas Kebudayaan siap bersinergi dalam mensukseskan agenda nasional tersebut. Dinas Kebudayaan dan KPU bisa saling berkolaborasi untuk kedepannya.
“Karena KPU sebagai sarana intregitas bangsa harapannya melakukan pendekatan-pendekatan secara humanis, secara kemasyarakatn dan kekeluargaan, nanti kami siap berkolaborasi,” tuturnya.
“Pendekatan menggunakan budaya tentunya sangat relevan, mengubah sarana kampanye ke budaya, sehingga tidak ada adu domba, dan tidak ada provokasi kegiatan budaya bisa menjadi media sosialisasi secara menyeluruh,”jelasnya.
Harapannya dengan dibalut dengan seni budaya dan kearifan lokal proses pemilu bisa berjalan dengan lancar dan justru menjadi sarana pengenalan budaya kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman,” pungkasnya. (RN)