Debat Publik Ketiga Pilwalkot Yogyakarta 2024: Menyoroti Tata Kelola Pemerintahan Anti-Korupsi, Responsif, dan Transformatif
Yogyakarta– Debat publik ketiga sekaligus terakhir bagi Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta Tahun 2024 berlangsung meriah di Hotel Tara Kota Yogyakarta, Jum’at (22/11/2024). Acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta ini menjadi puncak dari rangkaian debat publik dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Debat kali ini mengusung tema strategis, yakni "Tata Kelola Pemerintahan yang Anti-korupsi, Responsif, dan Transformatif", yang diharapkan dapat memberikan pandangan kepada masyarakat terkait program dan visi-misi para calon dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Debat dimulai pukul 19.00 WIB dan menghadirkan suasana penuh semangat, melibatkan peserta dari berbagai elemen, seperti Komisioner KPU DIY, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta, panelis ahli, NGO, komunitas difabel, serta instansi pemerintahan dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Bakesbangpol, Polresta Kota Yogyakarta, dan Kodim 0734 Kota Yogyakarta. Tak ketinggalan, Paslon bersama tim pemenangan dan pendukung masing-masing juga turut hadir, dengan alokasi 30 pendukung per pasangan calon.
Pukul 19.00 WIB, acara resmi dimulai dengan pembukaan oleh Reina Arum, selaku host. Setelah pembukaan, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya debat publik sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryosamodro, menyampaikan pentingnya debat sebagai bentuk pendidikan politik kepada masyarakat. Beliau mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban jelang pemungutan suara yang tinggal hitungan hari.
"Debat ini adalah upaya kami memberikan pendidikan politik kepada seluruh masyarakat Kota Yogyakarta, baik yang sudah memiliki hak pilih maupun yang belum. Kami berharap tema debat ini memberikan pencerahan kepada para pemilih untuk lebih mengenal Paslon 1, 2, dan 3, sehingga dapat menentukan pilihan dengan bijak," ujar Noor Harsya.
Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat dan pasangan calon untuk bersama-sama menjaga ketertiban hingga proses pemungutan suara selesai.
Debat dipandu oleh dua moderator, Bayu Hariesta dan Andhita Rizkiya, yang memimpin jalannya acara dengan profesional dan interaktif. Tahapan debat dimulai dengan pembacaan tata tertib untuk memastikan diskusi berlangsung kondusif.
Panelis menyerahkan naskah pertanyaan kepada KPU, yang kemudian disimpan hingga sesi pertanyaan dimulai. Sebagai pembuka, masing-masing pasangan calon memaparkan visi-misi mereka secara singkat. Selanjutnya, salah satu calon dari tiap pasangan mengambil nomor soal dari fishball. Moderator membacakan pertanyaan dari panelis berdasarkan nomor yang dipilih. Setiap pasangan calon diberikan waktu untuk menjawab dengan argumen dan strategi masing-masing.
Sesi tanya jawab antar paslon menjadi salah satu bagian paling dinamis, di mana pasangan calon saling bertanya dan memberikan tanggapan. Interaksi ini tidak hanya menonjolkan kemampuan retorika para calon tetapi juga menggali lebih dalam strategi yang mereka tawarkan. Diskusi berlangsung hangat, dengan tetap mematuhi aturan yang ditetapkan.
Untuk mengakhiri acara, masing-masing pasangan calon diberikan waktu untuk menyampaikan pernyataan akhir. Dalam closing statement ini, para calon berusaha memberikan kesan mendalam kepada masyarakat dengan menyoroti komitmen mereka untuk membangun Kota Yogyakarta yang bersih, tanggap, dan inovatif.
Debat ditutup oleh host dan moderator pada pukul 21.30 WIB dengan sesi foto bersama. Para pasangan calon, pendukung, dan tamu undangan meninggalkan lokasi dengan tertib.
Debat publik ini berhasil memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat terkait kualitas, kapabilitas, dan visi-misi masing-masing pasangan calon. Tema tata kelola pemerintahan yang diusung juga relevan dengan kebutuhan Kota Yogyakarta untuk memiliki pemimpin yang amanah dan berorientasi pada pelayanan publik.
KPU Kota Yogyakarta berharap, dengan adanya debat ini, masyarakat dapat semakin mengenali calon pemimpinnya dan membuat keputusan yang cerdas pada hari pemungutan suara mendatang. (humas&foto: salsa)